James Derulo's

Portfolio

Game Assassin’s Creed Odyssey: Aksi dan Konsekuensi !!!

Leave a Comment

Jika harus berbicara soal kualitas visualisasi, Odyssey memang tidak terlihat berbeda signifikan dibandingkan Origins. Salah satu detail yang ditambahkan dan diperkuat hanya adalah animasi gerak dan detail wajah yang memang esensial, mengingat percakapan dan reaksi karakter kini memainkan peran lebih penting. Sementara untuk lingkungan, Yunani dan Mesir Kuno tentu saja dua setting yang berbeda. Padang pasir super kering di Origins kini berganti dengan desa, tumbuhan, hutan, dan gunung tinggi yang menjulang tinggi di kejauhan. Namun seperti halnya Origins, kesempatan untuk proses eksplorasi tetap terbuka luas lewat kemampuan memanjat yang tidak lagi dibatasi oleh area yang punya celah atau lekukan saja. Anda bisa melakukannya kini di hampir semua terrain yang ada.

Odyssey memang terasa mirip dengan Origins. Namun begitu mencicipinya, Anda akan bisa memahami bahwa sesuatu yang unik dan berbeda dengan seri teranyar ini. Kita tidak sekedar bicara soal kebebasan untuk memilih karakter utama atau sistem pertarungan action RPG yang lebih ditonjolkan saja, tetapi lewat sisi opsi dan konsekuensi ala game action RPG “Bioware” atau The Witcher 3 yang kini disematkan di dalamnya.


Saat menjajalnya, ia berujung bukan sekedar gimmick. Opsi dan aksi yang Anda ambil akan menghasilkan konsekuensi tersendiri, baik eksplisit ataupun implisit. Kerennya lagi? Dengan semua cabang cerita yang bisa terjadi, setidaknya dari pengalaman gameplay 16 jam kami sebelum artikel preview ini, Ubisoft bekerja keras untuk membuat respon dan jalannya percakapan terasa natural mungkin mengikuti hasil pilihan Anda tersebut.

Sebagai contoh? Ada satu di titik cerita dimana kondisi membuat kami harus memilih satu di antara dua opsi yang ada, dan situasi tersebut didesain sebegitu dilematisnya. Ada sebuah keluarga terjangkit penyakit menular dari sebuah desa yang diyakini oleh pendeta setempat, masih tanpa obat. Dengan dua anak masih kecil, keluarga ini memelas belas kasihan. Warga kota yang lain sudah dibinasakan dan dibakar untuk menghentikan penyakit ini, dan keluarga inilah yang terakhir.



Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar