James Derulo's

Portfolio

Game Call of Duty – Black Ops 4: Sebuah Pendekatan Baru !!!

Leave a Comment

Jawaban untuk pertanyaan tersebut, uniknya, memang berhasil. Bahwa hanya dengan mencicipi
mode multiplayer yang ia sediakan – Multiplayer konvensional, Blackout, dan Zombie hanya beberapa kali saja, dan Anda berujung tidak akan merindukan mode campaign sama sekali. Ada usaha untuk terus mendorong cerita tentu saja dengan sistem yang serupa dengan mode tutorial dari Rainbow Six: Siege dari Ubisoft. Anda akan disediakan sebuah menu bernama “Specialist HQ” yang akan berfungsi sebagai mode tutorial sekaligus menghasilkan bonus cerita yang disajikan dalam bentuk CGI. Dengan beberapa tambahan konten kosmetik yang juga bisa Anda buka, ini satu-satunya mode di COD: Black Ops 4 yang bisa Anda mainkan secara “offline”.

Implementasi sistem Specialist dari seri Black Ops 3 yang kini dipadukan dengan sensasi bertempur klasik, tanpa double jump dan jetpack, menghasilkan sensasi yang lumayan berbeda, unik, tetapi juga menggoda di saat yang sama. Ada sensasi klasik Call of Duty di sana, tetapi juga tuntutan untuk belajar memaksimalkan kemampuan para Specialist untuk menghasilkan keuntungan strategis tertentu. Dipadukan dengan mode permainan seperti “Control” yang jadi bintang untuk sisi multiplayer konvensionalnya sendiri, Specialist seperti ini tidak lagi terasa sekedar gimmick. Tidak segila Overwatch memang, namun ada diversifikasi peran yang jelas di mode-mode tertentu.


Namun bintang utama dari Black Ops 4 tentu mengarah pada mode Blackout – mode battle-royale berisikan 88 – 100 player dalam sekali main. Dengan tangan dingin Treyarch dan sensasi pertempuran Call of Duty yang tidak perlu lagi diragukan, Blackout terasa seperti sebuah seri “PUBG lebih jadi” yang membuat pengalaman battle royale tersebut ke level yang baru. Bebas masalah teknis, lancar, mudah dikuasai dan dikendalikan, tidak ada lagi yang perlu Anda khawatirkan selain menikmati sensasi tegang yang mengemuka seiring dengan semakin sedikitnya jumlah prajurit yang hidup di arena pertempuran. Acungan dua jempol juga pantas diarahkan pada desain suara penuh detail yang membuatnya memainkan peran penting untuk memahami posisi musuh, di luar sekedar mencari mereka secara visual.



Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar