James Derulo's

Portfolio

Apa yang berhasil dilakukan Capcom dengan Resident Evil 2 Remake memang pantas mengundang pujian tersendiri. Komitmen untuk mempertahankan sensasi survival horror lewat limitasi resource hanyalah satu dari banyak daya tarik yang ia suntikkan, termasuk kualitas visualisasi dan atmosfer yang memesona dengan RE Engine sebagai basis. Maka seperti halnya kebijakan yang sempat mereka tawarkan via Resident Evil 7, seri Remake ini juga dipastikan akan memuat konten DLC di dalamnya. Sempat diumumkan sebelumnya, Capcom akhirnya berbagi lebih banyak detail lewat rangkaian DLC yang mereka namakan seabgai “Ghost Survivors” ini.

Ghost Survivors adalah nama bundle untuk 3 DLC cerita gratis yang dipersiapkan Capcom untuk Resident Evil 2 Remake. Akan didistrubusikan di bulan Februari 2019 mendatang, Ghost Survivors akan mengeksplorasi skenario “alternatif” soal kejadian di Raccoon City yang akan melibatkan tiga karakter: sang pemilik toko senjata api (No Time for Mourn), anak sang walikota (Runaway), dan seorang prajurit tanpa nama “Forgotten Soldier”. Ceritanya sepertinya akan berkisar soal apa yang akan terjadi jika ketiganya berhasil selamat dari apapun yang terjadi di Raccoon City. Beberapa screenshot terkait ketiganya juga dirilis.




Hampir sebagian besar gamer sepertinya sudah mendengar nama DREAMS, game eksklusif Playstation 4 yang ditangani oleh Media Molecule. Berbeda dengan game kebanyakan yang sudah menyediakan konten di dalamnya, DREAMS justru berfungsi layaknya sebuah game development software berkedok video game. Memungkinkan Anda meracik begitu banyak hal lewat user-interface yang lebih sederhana daripada sekedar memandang barisan kode, dari visual, gameplay, hingga musik sekalipun, DREAMS memicu kreativitas gamer untuk menguji apa yang bisa dan tidak bisa ia lakukan. Percaya atau tidaknya, dengannya Anda juga bisa meracik sebuah game FPS dengan tema super serius.

Dengan NDA yang sudah dilepas, para kreator akhirnya mulai berbagi kepada publik konten seperti apa saja yang sudah mereka racik menggunakan DREAMS. Salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah game FPS dengan visual memesona bernama Project Zero. Beberapa screenshot dilepas memperlihatkan tema gelap dan detail mengagumkan, membuatnya sulit dipercaya dikembangkan di dalam sebuah video game. Sang developer sendiri menyebut bahwa mereka berkomitmen untuk menyelesaikan Project Zero dan mengembangkannya dengan serius. Sayangnya, tidak ada video gameplay yang jelas untuknya.




Tidak pernah stagnan, itulah mimpi semua game multiplayer yang tersedia di pasaran saat ini. Sesuatu yang secara konsisten baru, baik dari sisi konten ataupun gameplay akan efektif membuat komunitas tetap bertahan. Bahkan jika benar-benar berhasil, bukan tidak mungkin kehadiran konten seperti ini menarik gamer pendatang baru untuk mencicipinya. Bagi gamer DOTA 2, ada tiga hal yang paling mereka nantikan untuk awal tahun 2019 ini: season ranked yang baru, balancing di patch teranyar – 7.21, dan tentu saja hero terbaru – Mars. Setidaknya tidak seperti di masa lalu yang lebih banyak diam, gamer DOTA 2 kini mendapatkan rencana rilis untuk ketiganya dari Valve.

Lewat akun Twitter resmi mereka, DOTA 2 akhirnya berbagi jendela rilis resmi untuk tiga rencana besar DOTA 2. Untuk season ranked teranyar dan balancing patch 7.21 yang akan dirilis di saat yang sama, Valve berencana untuk melepasnya minggu depan, walaupun tanpa tanggal pasti. Sementara untuk hero terbaru – Mars yang saat ini baru diperlihatkan sekedar dalam bentuk teaser saja, DOTA 2 berencana melepasnya antara akhir Februari 2019 atau awal Maret 2019 mendatang. Seperti biasa, tidak ada tanggal pasti untuknya juga.



Menjadi kompetitor yang benar-benar serius adalah kesan yang didapatkan banyak gamer ketika melihat apa yang berusaha dilakukan Epic Games dengan store digital teranyar mereka – Epic Games Store. Dari awal ia diperkenalkan, portal distribusi game digital ini langsung hadir dengan segudang keuntungan yang menggoda. Dari pembagian hasil keuntungan yang lebih memihak publisher, bagi-bagi game gratis dengan nama cukup besar setiap dua minggu di sepanjang tahun 2019, hingga Customer Service yang diklaim lebih cepat dan responsif dibandingkan dengan Steam. Pelan tapi pasti, Epic Games juga berhasil “mengunci” game raksasa secara eksklusif. Salah satu yang terbaru? Metro Exodus.

Setelah berhasil memastikan rilis The Division 2 dari Ubisoft yang akan eksklusif platform mereka, Epic Store juga mengunci kesepakatan yang sama dengan game teranyar dari 4A Games – Metro Exodus!


Gamer yang sudah melakukan proses pre-order via Steam tetap akan bisa memainkan game ini di platform tersebut, sedangkan gamer yang baru ingin membelinya kini hanya bisa melakukannya via Epic Store saja. Sang publisher – Deep Silver menyebut bahwa keputusan ini diambil karena sistem bagi hasil yang memang lebih menguntungkan dibandingkan Steam. Ekstra uang ini disebut Deep Silver akan memungkinkan mereka menginvestasikan lebih banyak uang untuk masa depan Metro itu sendiri.

Deep Silver menyebut bahwa kerjasama eksklusif ini akan berlangsung selama setidaknya 1 tahun. Metro Exodus baru akan tersedia di Steam di bulan Februari 2020 mendatang. Metro Exodus sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 15 Februari 2019 nanti.




Keputusan Capcom untuk meracik ulang Resident Evil 2, salah satu seri Resident Evil terbaik ke dalam bentuk yang lebih modern dan relevan untuk platform generasi terkini memang berujung manis. Proses Remake menggunakan RE Engine ini tidak hanya disambut positif oleh gamer lewat beragam pujian dan review positif saja, tetapi juga dibuktikan lewat data penjualan yang sejauh ini terlihat menjanjikan. Dengan posisi seperti ini, tentu banyak gamer yang berharap bahwa proses serupa juga akan terjadi di Resident Evil 3 dengan Jill Valentine sebagai karakter utama. Dan sepertinya fans harus berperan aktif untuknya.

Hal ini diungkapkan oleh producer RE2 Remake – Yoshiaki Hirabayashi dalam sesi wawancaranya dengan media Jepang – Game Watch. Hirabayashi menegaskan bahwa salah satu alasan kuat mengapa Resident Evil 2 Remake diracik adalah karena permintaan kuat fans yang menginginkan sesuatu untuk ulang tahun ke-20 seri penuh nostalgia ini. Oleh karena itu, jika fans memang menginginkan RE3 Remake, maka mereka harus melakukan hal yang sama. Hirabayashi meminta para penggemar untuk terus “bersuara” pada Capcom bahwa mereka memang ingin hal ini terjadi.


Sayangnya, Hirabayashi tidak banyak berbicara soal “bersuara” ini. Apakah sekedar mengungkapkan keinginan tersebut ke sosial media milik Capcom atau membuktikannya lewat angka penjualan RE2 Remake untuk menggoda developer yang satu ini.



Mengubah model karakter untuk menghasilkan pengalaman yang lebih realistis, apa yang dilakukan Capcom dengan franchise Resident Evil andalannya memang punya resiko begitu tinggi. Karakter-karakter yang di seri sebelumnya terlihat begitu macho dan overpowered itu kini terlihat seperti karakter biasa yang rentan pada kematian. Perubahan model karakter ini pertama kalinya diperlihatkan via sosok Chris Redfield yang sempat muncul di Resident Evil 7 sebagai cameo dan kemudian, berujung mendapatkan konten DLC-nya sendiri. Namun siapa yang menyangka bahwa model karakter ini juga ternyata ada di Resident Evil 2 Remake!

Modder menemukan model karakter resmi Chris Redfield di file Resident Evil 2 Remake versi PC. Penemuannya tentu saja aneh mengingat Chris bukanlah karakter playable di seri kedua tersebut sekaligus tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya sama sekali.


Bentuk model karakternya pun sempurna, dengan sedikit bug yang membuatnya tidak bisa menyimpan kembali senjatanya. Besar kemungkinan Chris akan muncul sebagai karakter tambahan yang mungkin akan bisa dimainkan di mode ekstra RE2 Remake nantinya, seperti “Ghost Survivor” yang akan dirilis di pertengahan Februari 2019 mendatang.



Sebuah ancaman yang akhirnya tidak lagi bisa dipandang sebelah mata oleh Valve, ambisi Epic Games untuk menjadikan Epic Store sebagai portal game digital yang bisa bersaing dengan Steam memang tidak main-main. Berawal dari kebijakan bagi hasil yang “ramah” bagi publisher dan developer, ia juga berhasil mengunci kerjasama rilis eksklusif dengan beberapa game PC teranyar. Bermula dari Hades dari Supermassive Games, kemudian meluncur ke proyek game AAA dari Ubisoft – The Division 2, dan akhirnya Metro Exodus dari 4A Games. Untuk judul yang terakhir ini, perpindahannya akhirnya cukup untuk membuat Valve bereaksi.

Sempat ditawarkan di Steam Store, perpindahan Metro Exodus menjadi game “eksklusif” Epic Store tentu saja mengejutkan. Di halaman store Steam Metro Exodus yang saat ini masih eksis, Valve menyuntikkan respon resmi mereka.


Mereka secara terbuka menyebut bahwa keputusan Metro Exodus untuk keluar dari Steam adalah sesuatu yang mereka rasa, tidak adil bagi konsumen. Apalagi mengingat ia sudah membuka masa pre-order di Steam untuk waktu yang lama. Valve juga meminta maaf dan mengaku bahwa informasi soal keputusan ini baru mereka terima belum lama ini dan berujung pada keterbatasan waktu untuk menginformasikannya kepada konsumen. Mengikuti permintaan developer dan publisher, gamer yang sudah melakukan PO via Steam tetap akan bisa mengunduh dan menikmatinya via portal milik Valve tersebut, termasuk untuk DLC di masa depan.




Lewat acara NC Media Day Director Cut belum lama ini, NCsoft secara resmi akhirnya
mengumumkan game terbaru mereka Blade & Soul 2. Sekuel terbaru dari seri originalnya ini, tidak akan dirilis untuk PC melainkan Mobile. For your information, diacara yang sama, NCsoft juga mengungkapkan kehadiran game Lineage 2m dan Aion 2.

Blade & Soul 2 merupakan sebuah game 3D MMORPG yang dijadwalkan rilis untuk platform Android dan juga iOS. Dalam sekuel terbarunya ini, NCsoft ingin tetap mempertahankan elemen-elemen khas yang dimiliki oleh Blade & Soul original. Pemain nantinya akan disuguhkan dunia yang dikemas epik dalam balutan grafis 3 dimensi dengan gaya artwork khas Blade & Soul.

Blade & Soul 2 bakal banyak mewarisi sistem battle yang dimiliki oleh judul terdahulunya, namun dengan sejumlah peningkatan yang lebih baik. Menurut informasi yang ada, Monster di dalam game Blade & Soul 2 bakal lebih dinamis. Artinya, mekanik dari sebuah monster bisa terus berubah bergantung pada ketegangan pertempuran yang berlangsung. Jadi skill dan strategi kamu akan dicoba selama battle.



Developer Bluehole Studio saat ini tengah menggarap sebuah game online terbaru yang diberi nama inisial sebagai “Project BB”. Buat kamu yang belum tahu siapa itu Bluehole Studio, mereka adalah rumah pengembang kenamaan Korea yang menggarap sejumlah judul besar seperti TERA Online, Devilian, dan juga Playerunknow’s Battlegrounds (PUBG).

Berbeda dari game-game sebelumnya yang pernah mereka garap, Project BB menawarkan pengalaman bermain yang berbeda. Lewat video trailer singkat berdurasi dua menit lebih, diketahui bahwa nantinya para pemain dapat bersosialisasi dengan pemain lainnya hingga menikah loh.

Bentuk tubuh karakter kamu juga bisa kalian bentuk dengan melakukan olahraga, yang tadinya buncit bisa jadi kekar gagah perkasa.



Kabar baik! Square Enix secara resmi telah mengumumkan kehadiran ekspansi terbaru Final Fantasy XIV: Shadowbringers di event Fan Festival 2018 Las Vegas kemarin. Rencananya, expansion terbaru ini akan dirilis musim panas (summer) 2019 tahun depan untuk Playstation 4 dan PC.

Ekspansi ketiga dari game yang dianugrahi award MMO dengan jumlah 14 juta pemain terdaftar itu akan menghadirkan banyak konten baru saat diluncurkan nanti, seperti penambahan ras baru, job baru (rumor: Gunblade), cap level yang ditingkatkan (70 – 80), area baru, dungeon dan raid boss baru, dan perubahan pada battle system.


Selain itu, Square Enix juga akan menambahkan sejumlah fitur menarik yang bisa pemain nikmati:

* NPC “Trust” System yang memungkinkan pemain untuk merekrut NPC untuk menemani kalian menyelesaikan konten Dungeon. Cocok banget buat kamu yang kesulitan mencari party / tidak memiliki teman di dalam game.

* New Game Plus – fitur baru yang memungkinkan pemain untuk replay (memainkan kembali) main scenario stories dari Final Fantasy XIV.

* World Visit System, sebuah fitur baru yang memungkinkan kalian untuk mengunjungi server lain namun masih dalam data center yang sama.




Boss Key Production merupakan sebuah nama indie game developer asal Amerika yang didirikan pada tahun 2014 oleh Cliff Bleszinski, seorang game designer cukup populer yang namanya meroket dalam keterlibatannya mengembangkan game Gears of War, kemudian bergabung dengan EPIC Games, dan akhirnya memutuskan hengkang dan membangung rumah studio sendiri.

Lewat studio yang dibangunnya ini bersama Arjan Brussee, 2 buah game berjudul LawBreakers (2017) dan Radical Heights (2018) akhirnya dilahirkan. Sayangnya, kedua game yang sempat menarik perhatian awak media itu harus menelan pil pahit karena terbilang kurang sukses secara komersil.

LawBreaks, game yang sempat digadang-gadang bakal menjadi pesaing game Overwatch sempat dirilis secara global pada bulan Agustus 2017 lalu, sayangnya baru setahun beroprasi, server game ini kemudian ditutup pada bulan September 2018 lalu. Lewat game keduanya Radical Heights yang diluncurkanBeberapa hari lalu, nama Cliff Bleszinski (Cliff B) kembali naik lewat pemberitaan terkait cuitannya menjawab salah satu pengguna twitter yang menanyakan refund dari game LawBreakers yang tidak lagi menerima dukungan konten.


Beberapa hari lalu, nama Cliff Bleszinski (Cliff B) kembali naik lewat pemberitaan terkait cuitannya menjawab salah satu pengguna twitter yang menanyakan refund dari game LawBreakers yang tidak lagi menerima dukungan konten.

“Saya telah membayar karyawan saya, dan perawatan kesehatan mereka – bahkan berbulan-bulan setelah studio ini ditutup. Sehingga mereka bisa merawat keluarga mereka. Saya tidak menerima gaji dalam 2 tahun. Saya mengerti Anda sedih, tetapi ini salah satu alasan kenapa saya TIDAK AKAN PERNAH membuat game lagi”.





Golden Joystick Award atau yang juga dikenal sebagai People’s Gaming Awards merupakan sebuah acara penghargaan videogame yang memberikan penghargaan kepada game-game terbaik berdasarkan hasil voting secara online.

Dalam acara yang digelar tanggal 16 November lalu, sejumlah penghargaan bergengsi diumumkan termasuk The Ultimate Game of the Year yang dimenangkan oleh Fortine Battle Royale, mengalahkan Red Dead Redemption yang juga dinominasikan ke dalam kategori ini. Bukan berarti Red Dead Redemption pulang tanpa membawa piala satupun, pasalnya, Golden Joystick Award memberikan Critics Choice Awards untuk game garapan Rockstar Games itu.


Berikut ini daftar penghargaan yang diberikan berikut dengan judul game yang memenakan masing-masing penghargaan tersebut.

Best Indie Game – Dead Cells

Best Storytelling – God of War

Mobile Game of the Year – Playerunknown’s Battlegrounds (PUBG Mobile)

PC Game of the Year – Subnautica

Best Co-op Game – Monster Hunter World

Playstation Game of The Year – God of War

Xbox Game of The Year – Forza Horizon 4

Best Visual Design – God of War

Best Competitive Game – Fornite

Studio of the Year – Sony Santa Monica




Salah satu game yang paling diantisipasi tahun ini, tidak ada lagi kata yang lebih tepat untuk menjelaskan posisi Metroid Prime 4, khususnya di mata para gamer Nintendo Switch. Sayangnya, ada keraguan yang mendalam memang soal jendela rilis yang ada. Teaser yang sudah dilempar cukup lama dengan title yang jelas tersebut tidak diikuti banyak informasi baru. Untuk sebuah game yang direncanakan rilis di tahun “2019”, Metroid Prime 4 belum memperlihatkan batang hidungnya, dari sekedar visual hingga bentuk gameplay yang ada. Berita buruk untuk Anda yang sudah menunggu game ini, proses pengembangannya ternyata bermasalah.

Nintendo baru saja melakukan sesuatu yang jarang mereka lakukan sebelumnya – berbagi update terkait proses pengembangan bermasalah sebuah game. Namun hal inilah yang terjadi dengan Metroid Prime 4. Nintendo mengaku mereaka tidak puas dengan kualitas yang ada saat ini dan memutuskan untuk mengulang segala sesuatunya dari awal! Mereka yakin bahwa untuk saat ini, apa yang mereka tawarkan tidak akan bisa memuaskan fans. Proses pengembangan ulang kini akan diserahkan kepada Retro Studios, developer seri pertama Metroid Prime. Oleh karenanya, penantian untuk seri keempat ini akan lama.



Siap untuk kembali ke dunia post-apocalytpic memesona, namun kini dengan motivasi yang berbeda, kisah Metro akhirnya siap berlanjut via seri Exodus. Game yang akan meluncur bulan depan ini meamang akan ikut meramaikan pasar game raksasa Februari yang tidak mengenal kata ampun. Untuk gamer PC, Metro Exodus memang “istimewa”, terutama untuk Anda yang sudah menginvetasikan uang ke kartu grafis terbaru milik Nvidia – RTX mengingat ia jadi salah satu rilis game yang akan memanfaatkan teknologi real-time ray-tracing. Namun untuk Anda yang masih bertahan dengan teknologi yang “lama”, ini tetap akan menjadi game yang menuntut persiapan Anda.

Dengan waktu rilis yang semakin dekat, 4A Games dan Deep Silver akhirnya secara resmi mengumumkan spesifikasi PC resmi yang dibutuhkan untuk Metro Exodus. Berita baiknya? Mereka melepas informasi tersebut secara mendetail, memfasilitasi setidaknya 4 kategori kebutuhan yang ada, termasuk 4K 60fps yang didambakan. Lantas, performa seperti apa yang perlu Anda persiapkan?


Minimum Requirements (1080p 30fps LOW)
OS: Windows 7 | 8 | 10
CPU: Intel Core i5-4440 or equivalent
RAM: 8GB
GPU: GeForce GTX 670 | GeForce GTX 1050 | AMD Radeon HD 7870
VRAM: 2 GB
Direct X: 11 |12

Recommended Requirements (1080p 60fps HIGH)
OS: Windows 10
CPU: Intel Core i7-4770K or equivalent
RAM: 8GB
GPU: GeForce GTX 1070 | GeForce RTX 2060 | AMD RX Vega 56
VRAM : 8 GB
Direct X : 12

High (1440p 60fps ULTRA)
OS: Windows 10
CPU: Intel Core i7-8700K or equivalent
RAM: 16GB
GPU: GeForce GTX 1080 Ti | GeForce RTX 2070 | AMD RX Vega 64
VRAM: 8 GB
Direct X: 12

Extreme (4K 60fps EXTREME)
OS: Windows 10
CPU: Intel Core i9-9900K or equivalent
RAM: 16GB
GPU: GeForce RTX 2080 Ti
VRAM: 11 GB
Direct X: 12



Gila, sederhana, seru, dan tidak perlu banyak memakan energi otak untuk menikmatinya, rasa cinta kami terhadap Earth Defense Force memang baru mengemuka tahun lalu. Persepsi negatif memang sempat mengemuka di masa lalu dengan melihatnya sebagai game “ketinggalan zaman” yang tidak relevan dari sisi visual, namun berujung adiktif dan memukau ketika dijajal. Kini bersama dengan kebijakan untuk mulai berfokus ke pasar Barat, Earth Defense Force juga siap membawa seri terbarunya – Iron Rain untuk tahun 2019 ini. Berita baiknya? Ia kini punya tanggal rilis pasti.

Dikembangkan oleh Yuke sebagai developer dan ditangani D3 Publisher sebagai Publisher, Iron Rain siap membawa Anda melewati pertempuran super seru melawan monster dan serangga raksasa khas franchise ini tahun ini. Menggunakan Unreal Engine 4 sebagai basis, ia menawarkan kualitas visualisasi yang lebih baik. Tentu saja, Anda akan bisa memainkan unit baru dengan varian persenjataan berbeda melawan beberapa varian monster baru yang akan menyulitkan Anda.



Dari sebuah proyek gagal yang kemudian dirombak ulang menjadi sesuatu yang berbeda, apa yang berhasil dicapai Blizzard dengan Overwatch memang pantas untuk diacungi jempol. Berangkat dari tak kunjung rampungnya Project Titan, Blizzard akhirnya memutuskan untuk membatalkan proyek tersebut dan mengambil beragam aset yang bisa diselamatkan untuk meracik game shooter berbasis hero – Overwatch. Selama dua tahun ia eksis, Overwatch masih mempertahankan relevansinya di industri game lengkap dengan komunitas yang secara aktif mendukungnya. Kini gamer yang selalu penasaran hendak menjajalnya, terutama di PC, mungkin akan sedikit tergoda dengan berita yang satu ini.

Blizzard secara resmi mengumumkan pemotongan harga permanen untuk Overwatch versi PC, baik untuk Standard Edition ataupun Legendary Edition (yang memuat beberapa skin di dalamnya). Kedua versi tersebut akan mengalami pemotongan harga sebesar USD 20. Standard Edition kini ditawarkan dari harga USD 40 menjadi hanya USD 19,99, sementara Legendary Edition dari USD 60 menjadi “hanya” USD 39,99. Blizzard sendiri tidka banyak bicara mengapa mereka mengambil keputusan yang satu ini. Banyak spekulasi yang yakin bahwa langkah ini diambil untuk kembali meramaikan jumlah player Overwatch di PC yang disebut-sebut, semakin sepi.




Salah satu game battle-royale yang tidak hanya teramai saja, tetapi juga terberat di dunia, predikat ini sepertinya pantas untuk diarahkan pada game racikan Bluehole Studios – Playerunknown’s Battlegrounds aka PUBG. Dibandingkan dengan game battle-royale lain seperti Fortnite misalnya, yang sama-sama menggunakan Unreal Engine 4 sebagai basis, PUBG memang menuntut spesikasi PC yang jauh lebih berat. Performa tidak stabil yang terkadang bisa memangsa jumlah framerate gameplay Anda secara signifikan tanpa alasan yang jelas membuatnya jadi tantangan tersendiri, apalagi untuk gamer PC yang ingin mencicipinya secara kompetitif. Hal sama yang membuat banyak gamer PC dengan spesifikasi kentang harus gigit jari.

Jika Anda termasuk gamer yang tidak punya PC kuat namun selalu penasaran dengan PUBG, ada opsi lain selain menjajalnya via versi mobile yang kini juga tak kalah populer. Bluehole secara resmi mengumumkan varian PUBG yang lain – PUBG Lite.


Sebagai perbandingan, inilah spesifikasi PC resmi yang butuh Anda persiapkan untuk menikmati PUBG Lite ini:

Minimum Requirements
OS: Windows 7 / 8 / 10 64 Bit
CPU: Core i3 2.4 GHz
RAM: 4 GB
GPU: Intel HD Graphics 4000
HDD: 4 GB

Recommended Requirements
OS: Windows 7 / 8 / 10 64 bit
CPU: Core i5 2.8 GHz
RAM: 8 GB
GPU: Nvidia GeForce GTX 660 atau AMD Radeon HD 7870
HDD: 4 GB




Jika Anda dan saya berbicara soal kemungkinan sebuah seri Yakuza akan muncul secara resmi di PC,  maka kita berdua sepertinya akan setuju bahwa persentase hal tersebut bisa terjadi bisa disebut nihil. Yakuza memang selalu dikenal sebagai game yang melekat dengan nama Playstation untuk sebuah kesepakatan belakang layar yang tidak diketahui siapapun. Namun siapa yang menyangka bahwa komitmen SEGA untuk mulai mengeksplorasi pasar PC akhirnya cukup untuk membuat nama Yakuza dilepas di Steam. Dimulai dengan Yakuza 0 yang mendapatkan respon begitu positif, seri selanjutnya adalah sang remake – Yakuza Kiwami. Berita baiknya? Anda yang penasaran ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama.

Setelah tanggal rilisnya selalu menjadi misteri, SEGA sepertinya siap untuk melepas Yakuza Kiwami versi PC via Steam di pertengahan bulan depan! Informasi ini mengemuka lewat gambar gif terbaru yang mereka rilis untuk halaman Store yang ada. Gambar .gif yang berisikan sosok Goro Majima tesebut ternyata berisikan informasi tanggal rilis di bagian frame terakhir yang memang mudah terlewatkan jika Anda tidak teliti. Namun seperti biasa, internet langsung “menangkap” informasi penting di .gif tersebut dan membaginya via dunia maya.




Tinggal menghitung hari dan kita akhirnya berkesempatan untuk menikmati proyek racik ulang Capcom untuk game Resident Evil fenomenalnya – Resident Evil 2. Sebagai salah satu seri yang di era Playstation tampil fenomenal, terutama lewat penyempurnaan yang berhasil ia sertakan dibandingkan dengan seri pertamanya, banyak gamer yang tentu saja menyambut seri Remake ini dengan perasaan nostalgia yang kuat. Capcom memahami hal tersebut, bahwa tidak semua gamer yang menikmati Resident Evil 2 Remake adalah gamer pendatang baru. Untuk gamer yang sempat berbagi pengalaman klasik tersebut, ada kostum yang akan terus mengingatkan Anda.

Benar sekali, Capcom ternyata tidak sekedar menyuntikkan kostum “klasik” dari versi original saja untuk Anda gunakan di Resident Evil 2 Remake mendatang. Mereka juga mempersiapkan kostum spesial bernama “98” untuk Leon dan Claire yang secara otomatis akan mengubah model karakter menjadi versi lawas yang masih kaku dan kotak dari seri original tahun 1998-nya. Untuk sementara kostum ini akan tersedia hanya via Playstation Card khusus yang tersedia di Jepang. Berita baiknya? Ia akan dibuka secara umum dan bisa diunduh secara cuma-cuma mulai tanggal 22 Maret 2019.




Siap untuk bertarung di tengah rilisnya game-game raksasa yang tidak kalah “panas”, Bioware dan EA memang punya pekerjaan berat untuk membuat proyek teranyar mereka – Anthem menggoda di mata gamer sebagai calon konsumen. Pelan tapi pasti, lewat beragam banyak trailer dan screenshot yang dilepas, ia memang terlihat seperti game multiplayer kooperatif seru dengan visual yang memesona. Bioware juga membuka masa beta untuk gamer yang tertarik untuk menjajalnya lebih cepat lewat dua gelombang berbeda – VIP dan Umum sebelum rilis. Berita baiknya? Setelah sempat mengalami penundaan satu kali, Anthem dipastikan akan mengikuti tanggal rilis yang sudah ditentukan ini.

Tidak ada lagi penundaan. Anthem akan mengikuti jadwal rilis yang sudah ditentukan sebelumnya. Tal Peleg – Lead Cine Animator untuk Anthem mengkonfirmasikan bahwa Anthem saat ini sudah rampung. Ini berarti bahwa game ini sudah selesai dan tinggal menunggu naik cetak dan proses distribusi ke seluruh belahan dunia. Untuk Anda yang mengantisipasinya, perlu diingat bahwa terlepas dari fakta bahwa Anda masih bisa memainkan mode cerita yang ada seorang diri, Anthem membutuhkan koneksi internet secara konstan.




Tidak semua proyek yang mereka sokong dengan dana berakhir fantastis memang. Namun eksistensi Netflix dan popularitasnya yang meroket setidaknya memungkinkan begitu banyak proyek kreatif yang datang dari beragam genre dan bentuk termanifestasi untuk Anda nikmati di akhir minggu Anda. Berdiri di bawah bendera “Netflix Originals”, dari film seri hingga anime yang mungkin tidak pernah dilirik oleh sineas besar Hollywood lahir. Beberapa di antara mereka bahkan berujung jadi proyek adaptasi dari video game, seperti The Witcher  yang sudah dipastikan akan menjadikan sosok Henry Cavill sebagai Geralt misalnya. Berdasarkan informasi terbaru dari Deadline, The Witcher sepertinya bukan satu-satunya.

Netflix dikabarkan tengah mengembangkan film terbaru Resident Evil, yang tentu saja diposisikan sebagai film seri Netflix Originals yang akan dirilis secara global di masa depan. Anda bisa melihatnya sebagai berita baik atau buruk, namun Constantin Film – studio yang berdiri di belakang film Hollywood Resident Evil selama ini dikabarkan akan kembali bertanggung jawab untuk seri yang satu ini.

Ambisinya adalah memperdalam mitologi dari film Resident Evil selama ini. Ia akan mengambil tema lebih gelap terkait Umbrella Corporation dan konsekuensi dari aksi mereka meracik T-Virus. Film seri ini juga dijanjikan akan membawa semua elemen khas Resident Evil, termasuk sisi aksi dan easter eggs yang ada. Belum ada informasi terkait sutradara ataupun bintang utama yang akan berperan di dalamnya.