James Derulo's

Portfolio

Pondasi dari semua produk game yang Anda cicipi di pasaran saat ini, tentu menarik untuk melihat inovasi yang diracik oleh para developer engine ternama yang ada. Unreal Engine 4 sepertinya masih jadi primadona karena kemudahan dan detail visual yang bisa ia usung, bersama dengan fakta bahwa ia menjadi basis untuk banyak game-game raksasa, dari Fortnite, Tekken 7, hingga Kingdom Hearts 3. Sementara engine lain seperti Unity melekat citranya dengan game-game indie, terlepas dari fakta bahwa ia sebenarnya juga mendukung banyak game lain yang tidak kalah besarnya. Untuk tahun 2019, Unity menjanjikan sesuatu yang memesona.

Unity baru saja melepas sekilas demo apa yang mereka persiapkan untuk tahun 2019 mendatang. Menggunakan engine mereka, sebuah kota futuristik berukuran raksasa dengan detail yang mengagumkan. Untuk setiap bangunan yang terlihat di demo ini, ada sekitar 200.000 objek unik yang disuntikkan.Tidak hanya itu saja, ia juga mengusung tidak kurang dari 100.000 sumber suara, 5.000 kendaraan yang bergerak dinamis, semuanya dalam format 60 fps. Kerennya lagi? Unity juga memastikan bahwa demo yang satu ini bisa dijalankan oleh perangkat mobile, khususnya iPhone X.



Memalukan, menyedihkan, dan memancing reaksi keras dari para penggemar esports dari India yang sempat berharap bahwa apa yang berhasil dicapai oleh Optic India adalah awal dari pengakuan eksistensi mereka. Namun alih-alih hadir dengan sesuatu yang membanggakan, kiprah tim ini di event Zowie eXtremesland Shanghai justru berakhir dengan mimpi buruk. Salah satu permain mereka – Nikhil “forsaken” Kumawat tertangkap tangan menyuntikkan cheat aim-bot dalam turnamen LAN tersebut, membuat tidak hanya dirinya saja yang ditendang dari tim tetapi bubarnya keseluruhan tim CS: GO Optic India. Setelah kontroversi tersebut, Kumawat akhirnya angkat bicara dalam wawancara terbarunya dengan AFK Gaming.

Kumawat mengaku menyesal soal aksinya tersebu. Ia juga sedikit berbicara soal motivasi yang membuatnya merasa harus menggunakan cheat. Kumawat terlebih dahulu menegaskan bahwa ia tidak bertindak di bawah tekanan siapapun. Bahwa ini terjadi semata-mata karena ia ingin menang  di setiap pertandingan dan tampil sempuna. Ia selalu merasa bahwa ia punya pengetahuan yang mendalam tentang CS: GO namun tidak pernah punya rasa percaya diri terhadap kemampuan aiming miliknya. Oleh karena itu sebagai kompensasi, ia memilih jalur yang salah ini. Esports Integrity Coalition (ESIC) sendiri “hanya” menghukum Kumawat dengan ban bermain selama lima tahun dari semua ajang esports.



Jika Anda merupakan penggemar anime / manga atau sekedar game fighting tiga dimensi racikan Bandai Namco, maka mustahil Anda belum pernah mendengar nama Jump Force sebelumnya. Merayakan ulang tahun publikasi ternama – Weekly Shonen Jump, Jump Force akan melebur banyak karakter anime / manga ikonik di satu ruang yang sama, saling bertarung dengan efek kehancuran kostum menyertai, di sebuah setting yang juga didesain melebur dunia nyata ke dalamnya. Namun tidak sekedar menjual karakter-karakter ternama ini saja, Jump Force juga akan mengusung karakter original di dalamnya. Salah satunya adalah Kane.

Kane adalah karakter antagonis utama di mode cerita Jump Force. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, mode ceritanya memang menuntut Anda untuk berperan sebagai avatar Anda sendiri dalam usaha untuk mencegah niat buruk Kane ini sendiri. Diracik langsung oleh Akira Toriyama, Kane berambisi untuk menghancurkan dunia yang ada untuk meraciknya kembali seperti yang ia inginkan. Beberapa screenshot terbaru juga memperlihatkan seperti apa rupa dan aksi Kane nantinya.



Pernahkah Anda membayangkan mengeluarkan uang ratusan juta Rupiah untuk sebuah video game? Sekedar untuk menarik perhatian dari mata yang mungkin sebelumnya belum pernah mendengar namanya lewat beragam pemberitaan seperti yang kami lakukan sekarang, atau memang ditujukan untuk gamer dengan isi kantong berlebih yang menginginkan sesuatu yang sifatnya eksklusif. Capcom sepertinya menjadi salah satu publisher yang mulai mengerti konsep ini dan tidak ragu menawarkan bundle eksklusif dengan harga tinggi, seperti yang mereka lakukan dengan keyboard mekanikal di Resident Evil 2 Remake. Namun jika Anda merasa itu sudah cukup mahal, bersiaplah dengan apa yang mereka tawarkan di Devil May Cry 5.

Capcom Jepang akan menjual edisi khusus Devil May Cry 5 yang disebut sebagai “Ultra Limited”. Walaupun tidak jelas isi lengkap seperti apa yang akan ia usung, namun salah satu konten eksklusif yang bisa Anda dapatkan adalah replika jaket dari masing-masing karakter: Dante, V, dan Nero dimana Anda bisa memilih salah satunya. Edisi termurah datang dari jaket milik V, diikuti Nero, dan yang paling mahal adalah jaket milik Dante itu sendiri. V dijual seharga 600.000 Yen (80,7 juta Rupiah), Nero dengan 750.000 Yen (100,9 juta Rupiah), dan Dante dengan 900.000 Yen (121 juta Rupiah). Capcom Jepang juga melepas gambar untuk masing-masing jaket tersebut.




Sebagai gamer yang notabene merupakan konsumen utama industri game, sebagian besar produk yang kita nikmati adalah barang jadi yang sudah dikembangkan selama bertahun-tahun lamanya. Kita seringkali melupakan bahwa produk kreatif yang kita cicipi ini adalah buah karya kerja keras ratusan orang yang berusaha mewujudkan 1 visi yang sama. Bagi Sony Santa Monica, tantangan tersebut kian jelas dengan apa yang berusaha mereka tawarkan dengan God of War yang kini mengusung pendekatan gameplay dan cerita yang lebih modern. Namun tidak sekedar merayakan kesuksesannya saja, Sony Santa Monica juga memperlihatkan betapa kocaknya proses pengerjaan belakang layar petualangan terbaru Kratos ini.

Sony Santa Monica merilis sebuah video lucu berjudul “Midgard Mishaps”. Video ini berisikan potongan-potongan beragam bug dan glitch yang sempat mereka temukan selama proses pengembangan game terbaru God of War tersebut. Mereka menyebut bahwa meracik sebuah game AAA tanpa camera-cut dan dunia yang besar serta imersif adalah tantangan baru yang pada akhirnya, di tangan ratusan orang, menghasilkan “kekacauan” tak terhindarkan yang terlihat di video ini. Ada begitu banyak momen yang siap untuk membuat Anda terpingkal-pingkal.




Internet memang mengubah cara banyak hal bekerja, termasuk video game. Tidak lagi sekedar kesempatan untuk mencicipi mode multiplayer bersama dengan gamer dari belahan dunia yang lain, menikmati update berkala yang terkadang bahkan menyuntikkan konten baru, hingga kesempatan membeli dan mengunduh game secara digital saja, tetapi juga intergrasi dengan sebuah aplikasi mobile pendukung terpisah. Untuk urusan terakhir ini, ada banyak fungsi yang bisa disuntikkan untuk memperkuat pengalaman bermain yang ada. Hal inilah yang berusaha ditawarkan Rockstar via aplikasi mobile pendukung Red Dead Redemption 2.

Akan tersedia untuk Android dan iOS di hari rilis nanti, ada beberapa fungsi yang bisa dilakukan dengan aplikasi pendukung ini. Yang terbaik? Kesempatan untuk memindahkan semua user-interface / HUD permainan dari televisi Anda ke aplikasi pendukung ini. Fungsi ini akan memungkinkan Anda memainkan Red Dead Redemption 2 dengan pengalaman lebih imersif karena layar yang bersih dari status dan informasi peluru, misalnya. Rockstar menyebut bahwa aplikasi pendukung ini akan bisa menyiarkan hal tersebut secara real-time. Anda juga bisa menggunakannya untuk peta interaktif hingga membaca jurnal. Ia juga akan menyediakan manual digital penuh di dalamnya.



Timing yang tidak bisa lagi lebih tepat, kalimat yang ini sepertinya menjelaskan apa yang berhasil dilakukan Sony Interactive Entertainment dan Insomniac Games dengan Marvel’s Spider-Man. Selain kualitas yang memang setia dengan apa yang kita butuhkan dari sebuah game Spider-Man modern, lengkap dengan sisi kualitas visual dan cerita yang kuat, ia juga berhasil memanfaatkan momentum popularitas film superhero yang masih begitu hangat, terutama dari semesta Marvel. Dengan nama yang sudah dikenal oleh begitu banyak gamer, Marvel’s Spider-Man ternyata tidak hanya sukses dari sisi review saja tetapi juga penjualan.

Data terbaru NPD untuk bulan September 2018 kemarin memperlihatkan prestasi yang bahkan lebih mengagumkan. Marvel’s Spider-Man berhasil menelurkan angka penjualan bulan pertama tersukses di sepanjang sejarah game eksklusif Playstation sejak merk ini muncul sekitar 24 tahun yang lalu. Walaupun tidak jelas berapa angka yang berhasil ia toreh, namun ia juga berhasil mencatatkan prestasi lain yang tidak kalah mengagumkan. Penjualan bulan pertamanya juga lebih tinggi sekitar 37% jika dibandingkan dengan bulan pertama rilis akumulasi semua game Spider-Man yang pernah dirilis ke pasaran.