![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVY94PHEF4e-uhwt50aeUzCCPrjT0U9UEkl-9GQkcKp4iNRRZs9-vuqzOM4_CgOtPr5SeQiXYwmlj8K7ojIz5X4bwMcUMafk-O5WA2jOef5p-FrQbpio6t-wDKaSsjos8a39NS6Rv6VSI/s640/microsoft-studios-600x338.jpg)
Kekurangan studio yang mampu memberikan mereka game-game eksklusif secara berkala dengan konsisten, masalah yang membelenggu nama Microsoft di persaingan platform generasi terkini ini memang membuat mereka gagal mengungguli Sony dan Playstation 4 mereka. Kondisi yang akhirnya mendorong Microsoft untuk lebih berfokus mendorong nama Xbox sebagai eksosistem gaming bersama dengan PC berbasis Windows 10, alih-alih tetap mempertahankan konsep eksklusivitas pada umumnya. Salah satu solusi yang hendak mereka kejar? Mulai menambah jumlah studio first party yang akan bekerja keras untuk mempertebal jumlah game tersebut. Kini, 2 studio resmi di bawah bendera mereka.
Aksi agresif Microsoft untuk mulai membeli beberapa studio ternama memang sudah dilancarkan sejak beberapa waktu lalu, termasuk keberhasilan mendapatkan Ninja Theory – dev. di balik Hellblade dan DmC. Mengamini rumor yang sempat beredar sebelumnya, Microsoft kini juga berhasil membeli dua developer ternama yang terkenal lewat game RPG mereka – Obsidian dan inXIle. Obisidan merupakan dev. dari Fallout New Vegas, Pillars of Eternity, KOTR 2. Sementara inXile terkenal lewat game seperti Wasteland dan Torment: Tides of Numenera. Kedua studio ini bergeerak indie sebelum proses akuisisi ini.
0 komentar:
Posting Komentar