Pocho Buaya Jinak yang Bersahabat dengan Manusia

Apakah mungkin manusia bisa bersahabat dengan hewan buas seperti singa, buaya, beruang ataupun Hyena. Ya bisa saja meskipun langka, dan rasanya tak perlu menjadi pawang hewan. Contohnya Pocho buaya jinak yang bersahabat dengan manusia ini. Tak hanya makan bersama Chito sang majikannya saja. Tapi tiap-tiap hari mereka akan melakukan aktivitas bersama seperti tidur, berenang dan bergulat di dalam air. Hal mustahil yang dilakukan bahkan untuk seorang pawang buaya pun.

Persahabatan Gilberto Chito dan Buaya Pocho berawal dari ketidaksengajaan. Disekitar tahun 1989 di Sungai Reventazón, Kosta Rika. Saat itu Chito melihat seekor buaya dalam keadaan sekarat yang bersandar di pinggir sungai. Bagian kepalanya robek menganga akibat terkena tembakan. Bukannya takut Chito justru menghampiri buaya itu, ia merasa kasihan dan membawanya pulang ke rumah untuk diobati.

Selama beberapa hari Chito merawat Pocho dengan penuh kasih sayang, bahkan membawanya tidur bersama di kamar hingga ia sembuh dan bisa move on kembali. Tak ingin membatasi kehidupan Pocho di rumahnya, ia pun melepaskan buaya berjenis kelamin lanang itu kembali ke sungai (habitat aslisnya).

Persahabatan buaya dengan manusia itu tak berhenti sampai disini. Seminggu kemudian, ketika Chito sedang menikmati kopi di belakang rumahnya. Betapa terkejut ia mendapati Pocho sedang bersantai disana. Ketika ia memanggil namanya, Poncho pun langsung menghampirinya.

Chito pun menyadari kalau ternyata Buaya itu ingin tinggal bersamanya. Hari demi hari mereka lewati bersama sampai tak terasa persahabatan diantara mereka sudah berjalan lebih dari 20 tahun. Semua aktivitas dari makan, tidur, bermain hingga berenang dilewati dua saudara dari satu bapak lain babu ini. Siapa yang tak mengenal kisah persahabatan mereka, ya kisah mereka sangat terkenal di Costa Rica.

Banyak warga lokal maupun wisatawan asing yang sering menonton keromantisan Chito dan buaya jinak Pochonya itu saat berenang bersama. Hubungan mereka sangat romantis, namun tak satupun warga yang berani mendekati Buaya Poncho, ya namanya juga buaya darat sering khilafnya

Dan sayang seribu sayang, dunia seakan sirik melihat indahnya persahabatan mereka. Pada 12 Oktober tahun 2011 lalu, Pocho sakit dan meninggal secara alamiah di usianya yang sudah tidak muda lagi yakni 50 tahun. Pemakaman pun diadakan di kampung tempat tinggal Chito dan dihadiri oleh ribuan warga yang ingin menyaksikan secara dekat buaya jinak Pocho untuk yang terakhir kalinya.

Betapa Chito sangat terpukul atas kepergian sahabat baiknya itu, namun setidaknya ia telah berlapang dada dan ikhlas, karna sudah memberikan perawatan terbaik untuk Pocho buaya kesayangannya itu.